Jika hati baik, maka baiklah anggota badan yang lain. Jika hati rusak, maka rusak pula yang lainnya.
Baiknya hati dengan memiliki rasa takut, rasa cinta pada Allah dan ikhlas dalam niat. Rusaknya hati adalah karena terjerumus dalam maksiat, keharaman, dan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya).
Dari An Nu'man bin Basyir ra, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad.
Ketahuilah bahwa ia adalah hati."
(HR. Bukhari no.52 dan Muslim no. 1599).
"Baiknya hati adalah dengan takut pada Allah, rasa khawatir pada siksa-Nya, bertakwa dan mencintai-Nya.
Jika hati itu rusak, yaitu tidak ada rasa takut pada Allah, tidak khawatir akan siksa-Nya, dan tidak mencinta-Nya, maka seluruh badan akan ikut rusak. Karena hati yang memegang kendali seluruh jasad.
Jika pemegang kendali ini baik, maka baiklah yang dikendalikan. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh yang dikendalikan. Oleh karena itu, seorang muslim hendaklah meminta pada Allah agar dikaruniakan hati yang baik. Jika baik hatinya, maka baik pula seluruh urusannya.
Sebaliknya, jika rusak, maka tidak baik pula urusannya."
Karenanya, yang sering Nabi shallallahu ' alaihi wa sallam - minta dalam do'anya adalah agar hatinya terus dijaga dalam kebaikan. Beliau sering berdo'a,
"Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi 'alaadiinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)."
Karya tulis Bapak Hasan Ahmad.